Bahasa Inggris merupakan bahasa resmi di kotamadya-kotamadya istimewa seperti Saba dan Sint Eustatius (Kepulauan BES). Bahasa ini dituturkan luas di kedua kotamadya tersebut (lihat pula: Bahasa Inggris di Belanda). Kotamadya Amsterdam juga mengakui bahasa Inggris sebagai bahasa resmi[2] namun dengan status lebih rendah dibandingkan bahasa Belanda. Hal tersebut berarti komunikasi dengan pihak berwenang di kotamadya tersebut dapat menggunakan bahasa Inggris, namun bahasa Belanda masih merupakan bahasa penerbitan, rapat, dan perkantoran. Bahasa pengantar pendidikan pun sebagian besar hanya dalam bahasa Belanda, namun juga terdapat beberapa sekolah dwibahasa Belanda-Inggris dan tiga sekolah internasional.
Beberapa dialek Saxon Hilir di Belanda (Nederlands Nedersaksisch dalam bahasa Belanda) dituturkan di sebagian besar wilayah timur laut negara ini dan diakui sebagai bahasa-bahasa daerah menurut Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Daerah dan Minoritas. Bahasa Saxon Hilir dituturkan 1.798.000 penutur.[3]
Sebuah dialek Frankonia Hilir lainnya yang memperoleh status bahasa daerah adalah bahasa Limburg, yang dituturkan di bagian tenggara provinsi Limburg. Bahasa Limburg dituturkan 825.000 penutur. Meskipun terdapat gerakan yang ingin agar bahasa Limburg diakui sebagai bahasa resmi (dan usahanya cukup berhasil,) perlu diketahu bahwa bahasa Limburg memiliki banyak dialek yang memiliki beberapa aspek yang sama, namun sangat berbeda.[4]
Di Belanda juga terdapat bahasa Isyarat Belanda, disebut Nederlandse Gebarentaal (NGT). Bahasa isyarat ini masih menunggu akan pengakuan dan memiliki 17.500 pemakai.[5]